Behavior Modification Public Lecture with Prof Vikas Minchekar
Selasa, 8 Juni 2021 diadakan kuliah umum tentang modifikasi perilaku bersama Prof. Vikas Minchekar dari Smt. Kasturbai Walchand College (Arts and Science), India. Kuliah umum ini dibuka oleh Bu Yufi Adriani, M.Psi., Ph.D, sebagai dosen mata kuliah Modifikasi Perilaku. Kemudian, dilanjutkan dengan penjelasan materi oleh Prof. Vikas.
Pertama-tama, Prof. Vikas menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian modifikasi perilaku. Kemudian, dilanjutkan dengan karakteristik, sejarah, dan penerapan modifikasi perilaku. Beliau juga menjelaskan tentang perilaku bermasalah yang biasanya dialami oleh mahasiswa dan terakhir adalah self-management.
[caption id="attachment_3660" align="aligncenter" width="431"] Gambar 2. Pengantar Diskusi Modifikasi Perilaku[/caption]Memodifikasi perilaku seseorang berarti terdiri dari menganalisis perilaku dan memodifikasi perilaku itu sendiri. Menganalisis adalah memahami alasan seseorang berperilaku seperti yang ia lakukan. Sementara itu, memodifikasi adalah mengembangkan dan menerapkan prosedur untuk membantu orang mengubah perilaku mereka.
Karakteristik dari modifikasi perilaku, di antaranya fokus pada perilaku yang ingin diubah, mengikuti prinsip behaviorisme, dan menekankan pada apa yang terjadi saat ini sehingga kurang menekankan apa yang telah terjadi di masa lalu. Meskipun kurang menekankan kejadian masa lalu, tetapi informasi tersebut tetap berguna. Karakteristik lainnya, yaitu prosedur dapat dijelaskan dengan detail dan tepat, dapat diterapkan oleh siapapun yang telah mempelajari teknik-teknik modifikasi perilaku (biasanya diterapkan oleh orang tua, guru, supervisor, dll), dan perilaku sebelum dan setelah intervensi harus didokumentasikan untuk mengukur perubahan perilaku.
Modifikasi perilaku mengikuti prinsip-prinsip behaviorisme. Ivan P. Pavlov adalah tokoh pertama yang mengawali behaviorisme. Ia melalukan eksperimen yang mengungkapkan proses dari pengkondisian. Selanjutnya, diikut oleh Edward L. Thorndike yang merumuskan teori tentang “Law of Effect.” Hukum ini menyatakan bahwa perilaku yang menghasilkan efek yang menguntungkan lebih mungkin untuk diulang di masa depan. Tokoh selanjutnya adalah John B. Watson. Ia berteori bahwa perilaku dikendalikan oleh lingkungan eksternal. Tokoh terakhir ada B. F. Skinner yang merumuskan teori tentang operant conditioning. Penelitian Skinner adalah dasar dari modifikasi perilaku.
Penerapan program modifikasi perilaku dapat dilakukan kepada orang yang normal maupun yang mengalami gangguan perkembangan (developmental disabilities) dan mengalami masalah mental tertentu, seperti social behavior, aggressive behavior, dan sebagainya. Selain itu, dalam segi tempat, program modifikasi perilaku dapat diterapkan di rumah, sekolah, pusat rehabilitasi, lingkungan komunitas, dan perusahaan. Berikut contoh penggunaan program modifikasi perilaku, yaitu untuk mengatur perilaku anak, mengurangi perilaku bermasalah siswa, meningkatkan penggunaan sabuk pengaman saat berkendara, meningkatkan kinerja karyawan, dan meningkatkan pola hidup yang sehat.
Perilaku bermasalah yang biasanya dialami mahasiswa juga dapat dikendalikan dengan program modifikasi perilaku. Perilaku tersebut, yaitu adiksi penggunaan handphone, adiksi alkohol, kurangnya interaksi sosial, dan prokrastinasi akademik. Prof. Vikas menekankan prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan sangat sering terjadi.
Poin terakhir yang disampaikan oleh Prof. Vikas adalah self-management. Ia menjelaskan empat macam strategi yang dapat digunakan untuk mengatur diri sendiri (self-mangement). Keempat strategi itu, di antaranya adalah membuat tujuan yang realistis dan memungkinkan untuk dicapai, membuat kontrak tertulis yang berisi perilaku target dan konsekuensi atas perilaku, meminta dukungan dari orang sekitar untuk mencapai perilaku target, dan melakukan self-instructions (memberi instruksi kepada diri sendiri apa yang harus dilakukan) dan self-praise (memberikan pujian kepada diri sendiri atas apa yang telah dilakukan).
Setelah pemaparan materi oleh Prof. Vikas, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Ada enam mahasiswa yang bertanya. Salah satunya mengajukan dua pertanyaan. Pertanyaan dijawab dengan jelas oleh Prof. Vikas sehingga mahasiswa memahaminya. Selain itu, Bu Yufi, juga menjelaskan kembali mengenai jawaban yang disampaikan Prof. Vikas untuk memastikan mahasiswa benar-benar memahaminya.
[caption id="attachment_3661" align="aligncenter" width="693"] Gambar 3. Mahasiswa Kelas Modifikasi Perilaku 2021[/caption]Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mahasiswa aktif bertanya. Demikian reportase kuliah umum kali ini. Sampai jumpa di kuliah umum Fakultas Psikologi UIN Jakarta lainnya.