Diskusi Eksistensial: Mencari Makna Kehidupan dalam Menghadapi Kematian dan Dilema Eksistensial
Ciputat, 22 Oktober 2024 — Fakultas Psikologi UIN Jakarta menggelar sebuah diskusi yang begitu sangat mendalam dan menggugah pikiran, bertemakan "Mencari Makna Kehidupan dalam Menghadapi Kematian dan Dilema Eksistensial". Diskusi ini terinspirasi dari karya klasik Ernest Becker, The Denial of Death, yang membahas bagaimana manusia menghadapi ketakutan terhadap kematian dan menemukan makna hidup di tengah-tengah dilema eksistensial.
Dipimpin oleh Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan, alumni dan kerjasama ibu Prof. Dr. Rena Latifa, M.Psi. Psikolog yang mewakili Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, mengapresiasi diskusi ilmiah yg sering dilakukan oleh DC (Discussion Community), dalam diskusi kali ini membedah karya tulis Ernest Bekker, seorang antroplog budaya; dimana ilmu antropologi merupakan ilmu yang beririsan dengan psikologi dan penelitian-penelitian di bidang psikologi seringkali membutuhkan perspektif keilmuan antropolog.
Acara yang digelar di Teater Zakiah Daradjat, Fakultas Psikologi UIN Jakarta ini menghadirkan dua pembicara utama. Wandi S. Brata, penerjemah dan Komisaris PT. Gramedia Pustaka Utama, berbagi wawasan tentang pemikiran Becker dan bagaimana karya ini terus relevan di tengah masyarakat modern. Menurut Wandi, buku The Denial of Death memberikan pemahaman mendalam tentang cara manusia menyangkal kematian sebagai bagian dari upaya mempertahankan eksistensi mereka.
Di sisi lain, Dr. Ilmi Amalia, M.Psi, dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta, menyoroti dari sudut pandang psikologi, menjelaskan bagaimana ketakutan akan kematian dan pencarian makna hidup berdampak pada kesehatan mental. "Kematian adalah hal yang pasti, tetapi bagaimana manusia menghadapinya adalah proses yang kompleks dan personal," ujarnya.
Indra S. Hatami, mahasiswa Psikologi UIN Jakarta, bertindak sebagai moderator yang memandu diskusi dengan cermat dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis yang membantu memperdalam pemahaman para peserta mengenai tema yang diangkat.
Diskusi ini tidak hanya berfokus pada teori semata, tetapi juga mengajak peserta untuk merenungkan makna kehidupan di tengah-tengah ketidakpastian yang dihadapi manusia, terutama dalam konteks eksistensial dan bagaimana menghadapi kematian.
Acara yang berlangsung pada pukul 13.00 WIB ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana manusia dapat menemukan makna dan tujuan hidupnya di tengah keterbatasan dan kefanaan. Diskusi ini juga menjadi pengingat pentingnya perenungan mendalam terhadap pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang sering kali kita hindari namun terus membayangi kehidupan sehari-hari.