Fakultas Psikologi UIN Jakarta Gelar Seminar Hari Disabilitas Internasional 2025: Perkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas Menuju Masa Depan Inklusif & Berkelanjutan
Fakultas Psikologi UIN Jakarta Gelar Seminar Hari Disabilitas Internasional 2025: Perkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas Menuju Masa Depan Inklusif & Berkelanjutan

Berita Fpsi online — Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Seminar Hari Disabilitas Internasional 2025 pada Kamis, 4 Desember 2025 di Teater Zakiyah Daradjat. Dengan tema “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan,” acara dibuka oleh Dekan Fakultas Psikologi, Dr. Yunita Faela Nisa, M.Psi., Psikolog, yang menyambut kedatangan para narasumber hebat dengan penuh apresiasi. Ia menegaskan bahwa kampus harus menjadi ruang yang ramah, terbuka, dan mendukung kepemimpinan penyandang disabilitas.

Desain tanpa judul (6)

Pada sesi pertama, moderator Moh. Irvan, M.Si memandu diskusi bersama Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, seorang Politikus, Aktivis inklusivitas & Disabilitas, sekaligus pendiri berbagai gerakan advokasi inklusi. Dalam paparannya, Beliau menegaskan pentingnya keberanian perempuan untuk membangun ruang aman, inklusif, dan bermartabat bagi semua kelompok rentan. Ia juga membagikan profil singkat perjalanan hidupnya, mulai dari keterlibatannya dalam dunia politik, advokasinya untuk penyintas kekerasan dan penyandang disabilitas, hingga dedikasinya mendirikan berbagai inisiatif sosial yang memperjuangkan kesetaraan. Kisah personal yang dibawakan dengan lugas dan emosional ini memberikan inspirasi mendalam bagi seluruh peserta.

Desain tanpa judul (4)

Sesi kedua menghadirkan tiga narasumber dengan latar belakang yang beragam dan menginspirasi. Nanin Upiyanti, seorang Owner Warung Tuman Serpong dan penyintas bipolar, menegaskan bahwa tantangan kesehatan mental tidak menghalangi seseorang untuk berkarya dan memimpin. Ia berbagi kisah perjuangannya membangun Warung Tuman Serpong hingga bertahan sebagai ruang kerja inklusif. Despha Dendi Irawan, S.Pd., M.Psi., Kons, seorang konselor tunanetra dan pendiri Halo Konselor, menekankan bahwa akses layanan psikologis inklusif adalah hak setiap orang, dan disabilitas tidak membatasi kapasitas seseorang untuk menjadi penolong ia juga menceritakan perjalanan kisah hidupnya yang sangat hebat hingga saat ini. Sementara itu, Dr. Neneng Tati Sumiati, M.Si., Psikolog, seorang dosen dan psikolog pendidikan, menegaskan pentingnya literasi disabilitas untuk membentuk masyarakat yang empatik dan bebas stigma.

Desain tanpa judul (5)

Diskusi berjalan hangat dan interaktif. Para peserta tampak antusias menggali pengalaman masing-masing narasumber serta memahami isu disabilitas dari perspektif yang lebih manusiawi, progresif, dan penuh pemberdayaan. Acara kembali ditutup dengan sesi tanya jawab, penyerahan souvenir, dan foto bersama seluruh narasumber sebagai simbol kolaborasi dan dukungan nyata.

Desain tanpa judul (3)

Melalui seminar ini, Fakultas Psikologi UIN Jakarta mempertegas komitmennya dalam mendorong lingkungan akademik yang inklusif dan berkeadilan. Tidak hanya sebagai momentum peringatan, tetapi juga sebagai dorongan nyata untuk membangun masa depan yang lebih ramah, setara, dan memberdayakan bagi penyandang disabilitas.