Kajian Psikologi Islam ke-5: Religious Gratitude dan Psikologi Marah
Fakultas Psikologi UIN Jakarta - Berita Fpsi Online - Assalamualaikum, Psyfriend. Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, Pusat Kajian Psikologi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan kajian psikologi islam spesial kelima bertajuk Religious Gratitude dan Psikologi Marah. Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada 10 Maret 2025 atau bertepatan dengan 10 Ramadan 1446 H.
Kajian ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Dr. Rachmat Mulyono, M.Si., Psikolog., yang merupakan dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan ahli dalam psikologi perkembangan, serta Luh Putu Suta Haryanthi, M.Psi.T., Ph.D., Psikolog., seorang dosen bidang psikologi klinis yang mengkaji intervensi psikologis. Acara dimoderatori oleh Dr. Ilmi Amalia, M.Psi., yang juga merupakan Ketua Laboratorium Psikologi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Acara dibuka oleh Master of Ceremony (MC), Fatahilah Wijaya, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ihsan Kamil dari Tim Pusat Kajian Psikologi Islam. Sambutan diberikan oleh Prof. Dr. Rena Latifa, M.Psi., Psikolog., yang menekankan bahwa kajian ini bertujuan untuk memahami dan mengelola emosi marah dengan nilai-nilai Islam.
Moderator, ibu Dr. Ilmi Amalia, M.Psi., membuka sesi diskusi dengan menyoroti bagaimana psikologi Islam menawarkan pendekatan unik dalam memahami dan mengendalikan marah. Beliau kemudian mempersilakan bapak Dr. Rachmat Mulyono, M.Si., Psikolog., untuk menyampaikan materi pertama.
Dalam pemaparannya, Dr. Rachmat Mulyono menjelaskan bahwa amarah merupakan emosi alami yang dapat berdampak negatif jika tidak dikendalikan dengan baik. Beliau menekankan bahwa Rasulullah SAW telah memberikan berbagai panduan dalam mengelola marah, seperti mengubah posisi tubuh, berwudu, serta membaca doa perlindungan (ta’awudz). Dari perspektif psikologi modern, ia menghubungkan konsep ini dengan teknik regulasi emosi dan terapi perilaku kognitif.
Selanjutnya, ibu Luh Putu Suta Haryanthi, M.Psi.T., Ph.D., Psikolog., membahas Religious Gratitude sebagai salah satu metode dalam mengelola emosi. Berdasarkan penelitiannya pada pasien kanker, ia menemukan bahwa rasa syukur yang terintegrasi dengan nilai spiritual dapat membantu seseorang menghadapi tekanan emosional dengan lebih baik. Melalui intervensi berbasis digital yang dikembangkannya, pasien diajak untuk merefleksikan pengalaman hidup mereka dan menumbuhkan rasa syukur, yang juga dapat diterapkan dalam pengelolaan emosi marah.
Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab dibuka. Bapak Prof. Dr. Drs. Achmad Syahid, M.Ag., menanyakan strategi konkret dalam mengendalikan emosi saat marah serta kemungkinan menanamkan rasa syukur dalam momen kemarahan. Bapak Dr. Rachmat Mulyono, M.Si., Psikolog., menegaskan bahwa perubahan posisi tubuh dan teknik hydrotherapy (berwudu) dapat membantu meredakan emosi dengan cepat. Sementara itu, ibu Luh Putu Suta Haryanthi, M.Psi.T., Ph.D., Psikolog., menjelaskan bahwa penerapan rasa syukur dalam kondisi marah membutuhkan proses refleksi diri dan dukungan sosial agar seseorang dapat menemukan makna positif dalam setiap pengalaman.
Sebagai penutup, ibu Dr. Ilmi Amalia, M.Psi., menyampaikan harapannya agar kajian ini memberikan manfaat bagi peserta dalam memahami dan mengendalikan amarah, terutama di bulan Ramadan. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan ditutup dengan pembacaan doa oleh Arya Ramadhani Putra.
Dengan adanya kajian ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan strategi pengelolaan emosi yang berbasis psikologi Islam dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai kajian dan kegiatan selanjutnya, kunjungi Instagram @f.psiuinjkt atau channel YouTube Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Selamat menonton, semoga bermanfaat! Wassalamualaikum.
—Penulis Puteri Nurlaili Safitri & Dini Amalia, Editor: Rizki Ramadhani
Kajian Psikologi Islam
Kajian Psikologi Islam