Teater Zakiyah Daradjat, Berita FPsi Online – Jum’at tanggal 2 Mei 2025, DEMA Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan Psychology Conference di Ruang Teater Dr. Zakiah Daradjat. Kegiatan  ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Bipolar Sedunia pada tanggal 30 Maret 2025. Rangkaian Psychology Conference ini terdiri dari lomba fotografi dan infografis, seminar bipolar, dan bedah film “Infinitely Polar Bear”. Psychology Conference ini mengangkat tema Life in Harmony: Navigating the Bipolar Within Life. Pembicara/narasumber dalam acara ini adalah Ibu Dr. Ilmi Amalia, M. Psi., yang mengisi sesi seminar dan Ibu Liany Luzvinda, M.Si., yang mengisi sesi bedah film. Acara ini dihadiri oleh panitia Psychology Conference, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perwakilan LSO Fakultas Psikologi, dan seluruh peserta yang menghadiri acara ini. Sesi 1 (seminar) diawali dengan peserta melakukan registrasi kedatangan terlebih dahulu. Sesi Pertama dibuka oleh Muhammad Rahmanul Iqbal dan Firda Puspita Cahya sebagai MC, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Naufal Ahmad Jamalulael, menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Hymne UIN, dan Mars Fakultas Psikologi oleh Ayesha Nabila Raisa, sambutan ketua pelaksana oleh Aqila Ghaiyyats Madjid, sambutan ketua DEMA-FPsi oleh Rifdah Kamila, dan sambutan serta pembukaan oleh Ibu Dr. Yunita Faela Nisa, M.Psi., Psikolog. Kemudian acara dilanjutkan dengan seminar yang membahas tentang bipolar. Seminar diisi oleh Dr. Ilmi Amalia, M.Psi. Setelah membahas terkait bipolar, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam sesi tanya jawab. Setelah itu, sesi 1 di akhiri dengan ISHOMA pada pukul 11.30 WIB untuk persiapan Shalat Jum’at. Kemudian dilanjutkan sesi 2 (bedah film) pada pukul 13.00 WIB dan dilanjutkan dengan registrasi ulang bagi peserta Psychology Conference. Sesi bedah film dimulai pada pukul 13.15, film yang ditayangkan adalah Infinitely Polar Bear. Peserta yang hadir sangat antusias dan menonton film dengan seksama selama 90 menit. Setelah film selesai, dilanjutkan dengan sesi penjelasan dari pemateri berdasarkan pandangan psikologi. Sesi kedua ini menarik karena mengahadirkan penyintas bipolar, yaitu Ibu Nurhayati Ratna Sari Dewi, A.Md.Par., selaku Ketua Persatuan Jiwa Sehat (PJS). Setelah penjelasan tentang film, selanjutnya Ibu Dewi menceritakan bagaimana kondisinya saat terdiagnosa bipolar sampai sembuh. Peserta yang hadir pun ada yang memberikanceritanya sebagai penyintas bipolar, sehingga sesi ini terjadi diskusi yang hidup antara narasumber dan peserta. Selanjutnya, sesi tanya jawab dibuka dan peserta sangat antusias untuk menanyakan lebih lanjut mengenai bipolar. Sesi ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada moderator dan narasumber serta dokumentasi bersama.