Mahasiswa Berinvestasi, Mengapa Tidak?
Mahasiswa Berinvestasi, Mengapa Tidak?

"Investasi susah dan ribet, masih muda waktunya foya-foya!". Begitu kata anak muda kebanyakan. Padahal, keuangan yang mapan dan matang di masa depan perlu direncanakan sejak dini, salah satunya adalah dengan berinvestasi. Pada hari Jumat, 11 Juni 2021, Departemen Ekonomi Kreatif DEMA Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan webinar investasi dengan tema "Mahasiswa Milenial Paham Investasi" dengan dua pembicara terbaik dari Galeri Investasi Syariah FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara dibuka dengan sambutan oleh Ibu Dr. Yunita Faela Nisa, M.Psi; Ketua DEMA F-Psikologi, Harris Munandar; dan Ketua Pelaksana acara, Kahfi Rafsanjani. Dalam sesi tersebut, peserta diingatkan bahwa gangguan mental yang disebabkan oleh uang jadi pola kronis perilaku finansial yang bisa merusak diri sendiri, uang,  dan kesehatan mental berkaitan secara langsung.

Materi pertama dibawakan oleh Kak Budi Santoso selaku Co-Founder FantaStock (pusat informasi dan pusat rekomendasi saham) yang membawakan materi "Investasi Saham di Pasar Modal". Investasi adalah mengelola aset atau harta sehingga aset atau harta tersebut dapat memberikan hasil di kemudian hari. Beberapa alasan orang enggan berinvestasi, yaitu trauma dengan investasi bodong, merasa bukan orang kaya, merasa bahwa investasi merupakan judi, dan merasa masih muda dengan alasan banyak kebutuhan yang masih harus dipenuhi.

[caption id="attachment_3675" align="aligncenter" width="452"] Pemaparan Materi Pertama oleh Kak Budi[/caption]

Dalam penjelasannya mengenai menabung atau investasi, beliau lebih memilih untuk berinvestasi karena memiliki grafik pertumbuhan yang lebih melejit dibanding menabung, tetapi menabung pun perlu. Hal yang salah adalah ketika tidak melakukan keduanya atau bahkan hidup berfoya-foya. Kemudian ia menyarankan, "investasi yang paling cocok untuk mahasiswa adalah investasi saham di pasar modal karena murah, cepat, transparan, dan bisa menghasilkan cuan tentunya", dilanjut dengan tiga fakta paling penting dari investasi saham, yaitu investasi saham merupakan hal yang aman karena sudah diatur dalam undang-undang no. 8 tahun 1995 dan diawasi oleh OJK serta dilindungi oleh penjamin equity SIPF. Saham bukan merupakan judi, saham 100 persen investasi, sudah tercatat dalam fatwa DSN MUI no.80, membeli saham artinya berinvestasi dengan membeli perusahaan. Terakhir, saham bukan investasi yang mahal mulai dari Rp5000 sudah dapat memiliki 1 lot saham.

Materi kedua dilanjutkan dengan Kak Shella Safitri Oktavia yang mengenalkan para partisipan dengan IPOT (PT Indo Premier Sekuritas), perusahaan sekuritas penyedia jasa perdagangan efek, seperti reksadana, obligasi, dan saham. Kak Shella menjelaskan IPOT sebagai perusahaan memiliki banyak produk, diantaranya ipotstock, ipotfund, ipotsyariah, ipotpay, dsb.. Materi ditutup dengan panduan registrasi akun IPOT reguler dan syariah.

[caption id="attachment_3676" align="aligncenter" width="435"] Pemaparan Materi Kedua oleh Kak Shella[/caption]

Antusiasme para peserta masih berlanjut pada sesi tanya jawab. Salah satu peserta bertanya "Apabila kita baru belajar saham, apakah penting bisa membaca laporan keuangan untuk analisa fundamental? berapa minimal dana untuk mulai investasi saham? kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi? dan apa tips untuk terhindar dari investasi bodong?", Kak Budi menjawab bahwa hal tersebut penting dan perlu untuk dipelajari, manfaatnya sangat berguna untuk jangka panjang. Minimal dana investasi saham yang direkomendasikan ada pada rentang 500ribu-1juta agar dapat leluasa memilih,  di bawah rentang tersebut pun ada tetapi menurutnya hal tersebut dapat dibilang saham gorengan karena pergerakannya kasar dan tidak dapat diprediksi secara nyata dan waktu yang tepat untuk berinvestasi adalah sekarang sebab harga akan terus mengalami kenaikan. Terkait investasi bodong, Kak Budi meyakinkan bahwa investasi memiliki resiko dan hal tersebut berbanding lurus dengan hasil, apabila dalam penawaran tidak selaras maka harus dipertimbangkan kembali keputusannya dan mencari tahu tentang legalitas, track-record, atau bahkan dapat bertanya pada orang ahli yang tepercaya.

Nah, sangat bermanfaat sekali ya, sebagai anak muda harus banget nih dicatat, dipelajari, dan pastinya dipraktikkan, yuk mulai melangkah! Sampai jumpa di acara psikologi selanjutnya.