Puasa sebagai Sarana Belajar Menjadi Manusia Sabar: Kultum Prof. Dr. Abdul Mujib di Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Tangsel, Senin 03 Maret 2025 – Dibulan yang penuh Berkah Fakultas Psikologi UIN Jakarta kembali menggelar kultum inspiratif yang kali ini mengangkat tema “Puasa sebagai Sarana Belajar Menjadi Manusia Sabar”. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si., seorang akademisi dan pakar ilmu keislaman, menyampaikan kajian mendalam tentang hubungan erat antara ibadah puasa dan pembentukan karakter sabar dalam diri manusia.
Dalam ceramahnya, Prof. Abdul Mujib menekankan bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan latihan kesabaran yang mencakup berbagai aspek kehidupan. “Puasa mengajarkan kita untuk menahan diri, mengontrol emosi, dan meningkatkan kepekaan sosial. Ini adalah bentuk pembelajaran nyata agar kita menjadi manusia yang lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi kehidupan,” ujarnya.
Beliau juga menjelaskan tiga aspek utama dalam kaitannya dengan puasa dan kesabaran:
- Sabar dalam Menjalankan Ketaatan – Disiplin dalam berpuasa dan menjalankan ibadah lainnya selama bulan Ramadan.
- Sabar dalam Mengendalikan Diri – Menahan hawa nafsu, baik dalam bentuk emosi, perkataan, maupun perbuatan.
- Sabar dalam Menghadapi Ujian – Menjadikan puasa sebagai latihan menghadapi berbagai tantangan hidup dengan hati yang lapang.
Selain itu, Prof. Abdul Mujib juga mengaitkan puasa dengan aspek psikologis, khususnya dalam konteks kesejahteraan mental. “Ketika seseorang berpuasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, ia akan lebih mampu mengelola stres dan meningkatkan ketahanan psikologisnya. Inilah sebabnya mengapa puasa bisa menjadi terapi spiritual yang efektif,” tambahnya.
Kultum yang berlangsung di Musholah Fakultas Psikologi UIN Jakarta ini mendapat sambutan antusias dari para jamaah yang hadir. Banyak jamaah yang merasa tercerahkan dan mendapatkan perspektif baru tentang bagaimana puasa dapat membentuk karakter sabar dalam diri mereka.
Dengan pesan yang mendalam dan penuh hikmah, kultum ini diharapkan dapat menginspirasi umat Islam untuk lebih memahami makna sabar dalam menjalankan ibadah puasa, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.