Fakultas Psikologi menyelenggarakan workshop peningkatan kinerja dosen dan karyawan pada tanggal 2 Juli 2019, di salah satu hotel di Jakarta Selatan. Tema workshop kali ini adalah “Sinergi dan Kolaborasi untuk Mencapai Kinerja yang Optimal” dan diikuti jajaran pimpinan fakultas, dosen, dan karyawan. Sebagai nara sumber adalah Aris Ahmad Jaya, motivator nasional, alumni Pondok Pesantren Assalam Surakarta dan IPB.
Aris, demikian ia biasa disapa, menyampaikan trategi sinergi dan kolaborasi yang disebut dengan “BEST CONCEPT” yang merupakan sinonim dari
Benefit, Energizer, Service Excellence, dan
Team Work. Berikut ini pokok-pokok pemikiran Aris yang ditulis ulang oleh tim perumus fakultas psikologi.
Arti sinergi dan kolaborasi
Menurut Arif sinergi dan kolaborasi memiliki beberapa makna. Sinergi itu artinya bekerja dengan frekwensi yang sama. Menyamakan frekwensi ini sangat penting. Meskipun ada berada di satu kantor, bahkan di dalam satu ruang kerja, jika tidak memiliki frekwensi yang sama, sulit bahkan mustahil rasanya akan terjadi sinergi dan kolaborasi. Oleh karena itu, samakan frekwensi Anda terlebih dahulu dengan teman kerja sebelum melakukan pekerjaan.
Sinergi bukan berarti menyetujui yang salah, tetapi kadang-kadang, untuk bisa bersinergi, kita harus berani mengingatkan karyawan dan teman kerja, meskipun pahit rasanya. Kolaborasi terjadi karena ada perbedaan. Perbedaan kapasitas, perbedaan peran, dan perbedaan posisi. Itulah yang disebut dengan “
united efford”.
Lebih lanjut Aris memberikan simulasi sinergi dan kolaborasi dengan menggunakan dua botol air mineral. Dua botol air mineral ditumpuk dengan menemukan kedua tutupnya pada posisi berbalik (lihat gambar). Kemudian, diantara dua botol tersebut diselipkan uang kertas senilai seratus ribu rupiah.

Untuk melakukan simulasi bagaimana melakukan sinergi dan kolaborasi, Aris memanggil seorang karyawan untuk melepas uang tersebut dengan syarat tidak boleh memegang botol dan posisi botol tetap utuh seperti semua. Tidak jatuh. Pertama kali mencoba sang karyawan gagal melakukannya. Tetapi ia masih memiliki dua kali kesempatan. Namun, sebelum kesempatan kedua dilakukan, Aris meminta seorang perserta workshop yang lain untuk memberikan strategi mengambil uang tersebut.
Secara sukarela, seorang karyawan maju ke depan untuk membantu temannya. “Caranya, tarik uang itu secepat mungkin, sehingga botol tidak jatuh”. Demikian ia memberikan tips kepada kawannya. Apa yang terjadi? Ternyata karyawan tersebut berhasil menarik uang kertas tersebut tanpa mengubah posisi botol. Sebagai apresiasi atas usahanya, Aris memberikan uang seratus ribu tersebut kepada karyawan. “Anda berhak mendapatkan uang ini”, ucap Aris yang langsung disambut dengan gembira oleh karyawan.
Dari simulasi sederhana tersebut, ada beberala
lesson learned yang bisa diambil. Diantaranya adalah sebagai berikut.
- Kita wajib menghargai orang lain, tidak hanya dengan rasa atau ucapan, tapi juga harus menghargai secara finansial. Ucapan terimakasih saja, kadang tidak cukup. Atinya, tim akan solid kalau masing-masing anggota tim tahu ada reward & punishment.
- Pemimpin harus memberi kesempatan kepada anggota tim, memberi kesempatan kepada orang biasa untuk mengaktualisasikan diri. Jika anggota tim tidak pernah diberi kesempatan, maka kita tidak bisa mengetahui sejauh mana kapasitasnya dalam melakukan tugas atau pekerjaan.
- Tim yang hebat, bukan terdiri dari orang-orang hebat tapi jika terjadi pertumbuhan di antara anggota tim. Banyak orang pinter, tapi dia bukan menstranfer pengetahuan karena ia merasa sebagai orang terpenting.
- Tim yang hebat adalah jika sebagian besar anggota tim berpikir “dia bisa melakukannya”. Tapi kalau ada yang berpikir “Semoga dia tidak bisa melakukannya, maka dia bukan tim yang hebat”. Atau berkata “Sebenarnya kemampuan dia ini apa sih?”. Pesan moralnya: jangan menjelek-jelekkan orang lain karena keterbatasan kemampuannya.
- Tim harus bisa memberi instruksi (transfer of knowledge). Jangan ambil alih tugas oang lain. Tapi beri dia arahan untuk melakukannya dengan benar sehingga berhasil. Jika tidak ada transfer of knowledge, ada anggota tim yang sangat sibuk sekali, tetapi ada juga anggota tim yang nganggur terus.
- Pekerja tingkat bawah, tidak akan pernah memikirkan bagaimana ia bisa melakukan sesuatu di luar kemampuannya, misalnya pergi haji, tapi pimpinanlah yang memikirkan bagaimana supaya ia bisa pergi haji. Ingat, kisah Direktur Perusahaan Aqiqah yang menghajikan juru masak sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kinernya selama 20 tahun. Sang juru masak tidak pernah bermimpi akan pergi haji karena keterbatasan gaji, tetapi pemimpin perusahaan tersebut yang memikirkannya.
Lebih lanjut Aris mengatakan sinergi itu menjalin kerja sama untuk menyatukan energi yang dimiliki. Sebagai contoh: (1) Seekor sapi mampu membawa beban dengan berat 300 kg, ketika energinya disatukan dengan seekor sapi lain, maka dua ekor sapi itu mampu membawa beban dengan berat 1000 kg saat menarik sebuah gerobak. Contoh lainnya: (2) Ada dua orang anak takut ke kamar mandi di belakang rumah karena gelap. Mereka tidak berani pergi sendirian. Tetapi, ketika kedua-duanya pergi bersama, rasa takut itu hilang. Yang muncul adalah keberaniaan.
BEST Concept
Menurut Aris faktor utama yang dapat membuat sinergi dan kolaborasi adalah sistem. Dalam hal ini, pria kelahiran Pati tersebut menawarkan sebuah strategi yang disebut dengan BEST Concept of Synergy and Collaboration. Filosofi BEST Concept ini adalah: Lakukan yang terbaik. Berikan yang terbaik. Maka Allah akan memberi imbalan yang terbaik.
Adapun maksud dari BEST Concept secara operasionalnya adalah
Benefit,
Energizer,
Service Excellence, dan
Team Work.
- Benefit: Tanyakan pada diri anda, seberapa besar yang anda lakukan itu menguntungkan pihak lain? Seberapa besar memberi manfaat? Seberapa anda besar berkontribusi? Seberapa besar anda membantu? Seberapa besar anda berbagi?
- Energizer: Energi yang bagus akan menghasilkan energi berikutnya. Semakin tinggi posisi seseorang, semakin tinggi pengaruhnya. Dengan kekuatan yang Anda miliki maka “Istilah Tidak mungkin itu tidak ada”. Impossible in nothing. Everything is possible. You are your energy. So energize yourself.
- Service Excellence (Pelayanan Prima). Ada empat unsur (4K) untuk memberikan pelayanan prima: Keramahan, Kenyamanan, Kecepatan, dan Ketepatan. Meskipun terdapat pelayanan ramah dan suasana nyaman, tapi jika pemberian layanan tidak cepat dan tepat, bisa membuat konsumen (penerima layanan) tidak puas.
- Team Work: Team work terbentuk setelah B-E-S terpenuhi. Ciri-ciri tim yang bagus adalah tidak ada yang nganggur atau santai-santai, sementara lainnya kerja keras. Artinya, masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya. Ada distribusi pekerjaan da nada keseimbangan antar tim.
Sinergi dan Tipe Manusia
Dalam sebuah tim kerja, menurut Aris, ada tiga tipologi manusia dilihat dari perspektif sinergi dan kolaborasi.
- Tipe NO. Orang dengan tipe ini biasanya tidak mau mengerjakan suatu tugas karena merasa bukan tugasnya. “Tugas saya di lantai satu, lantai dua tugas orang lain”. Ia juga akan selalu berkata tidak untuk bersinergi, karena alasan tidak ada untungnya (tidak menguntungkan). “Kalau saya mengerjakan ini, saya dapat apa?”
Oleh karena itu jangan sampai di dalam sebuah organisasi atau lembaga ada orang tipe NO ini. Sebab orang tipe NO ini memiliki sifat M4B: (1) MENGELUH, (2) MENUNDA, (3) MALAS, (4) MENYALAHKAN dan BANYAK ALASAN. Dampaknya, kalau orang tipe ini sakit atau menghadapi masalah, tidak ada orang lain yang mau menjenguk atau menolongnya.
- Tipe YES. Tipe orang yang mau melakukan kebaikan hanya untuk orang yang pernah melakukan kebaikan kepada dirinya. Ia berpikir “IMPAS atau balas budi”. Sebagai contoh, dia datang ke kondangan, dengan alasan, pihak pengundang pernah datang ke acara hajatan yang dia selenggarakan.
- Tipe OKE-OKE & YES: Inilah tipe yang ideal. Orang ini selalu menerapkan TMT,yakni Terima kasih, Maaf,
The Power of Words
The power of words (kekuatan kata/tulisan). Tulisan memiliki makna dan pesan bagi pembaca. Tulisan bisa mengubah pola pikir dan perilaku seseorang. Bahkan tulisan bisa menggocangkan dunia. Bagaimana menuliskan pesan yang efektif sehingga terjadi perubahan perilaku? Kisah inspiratif berikut ini bisa dijadikan pelajaran.
- Kisah seorang buta yang meminta belas kasihan dari orang lain. Sambil duduk di pinggir pedestrian, orang itu menuliskan “Please help me, I am blind”. Maksudnya untuk meminta belas kasihan dari orang lain. Tapi malah tidak ada orang yang memberi sepeser pun kepada laki-laki buta tersebut. Akhirnya, datang orang lain dan mengubah tulisan menjadi “Today is very beautiful, although I cannot enjoy it”. Hari ini begitu indah, walaupun saya tidak bisa melihat. Dengan tulisan tersebut, sebagian besar orang yang lewat di depannya memberikan donasi sebagai bentuk empati dan simpati kepada laki-laki tersebut. Luar biasa.
- Kisah petugas hotel yang menulis pesan di toilet: “Hemat Energi. Matikan lampu jika Anda keluar dari Toilet”. Sedikit sekali orang yang mematikan lampu. Karena tidak efektif, maka sang manager hotel mengganti tulisan dengan “Semoga yang mematikan lampu ini dipanjangkan umur dan dimudahkan rezekinya”. Hasilnya? Sangat efektif.
Kerja dan Motivasi
Pada kesempatan tersebut Aris juga menyampaikan pentingnya motivasi kerja. Dengan mengutip hasil penelitian Prof. Tal Ben Shahar, Harvard University, ada tiga jenis pekerja Sebagaimana dipaparkan pada tabel berikut.
Jenis Pekerja |
Motivasi |
Bekerja Sebagai |
Harapan |
Yang Dicari |
SADAR |
Amanah, Perintah Allah |
Khalifah Allah |
Berharap dapat memberi manfaat pada orang lain |
Lebih banyak tugas |
BAYAR |
Uang dang kemajuan |
Perlombaan |
Kekuasaan
Kebanggaan |
Promosi |
NYASAR |
Gaji
Bayaran |
Kebutuhan Hidup |
Tidak ada |
TGIF
Thank God I find…. |
Di akhir presentasiya, Aris berpesan kepada peserata workshop untuk mengutamakan kejujuran dan menghindari perbuatan dusta atau melakukan kesalalahn. Jika anda pada posisi salah, dengan sedikit peringatan atau teguran saja sudah takut. Tetapi kalau Anda jujur dan benar, ketika ada orang lalin yang mencoba mencari-cari kesalahan anda, maka anda bisa menjawab dengan tanpa ada rasa takut.
Perhatikan kisah sederhana yang sempat viral di media sosial ini. Alkisah, ada seorag anggota dewan yang selingkuh. Suatu saat ia menerima pesan singkat dari orang yang tidak dikenal: “Saya orang yang pernah tidur bareng Anda. Saya lagi butuh uang. Tolong kirim ke rekening ini”. Jika anda pernah melakukan selingguh, Anda akan berpikir bagaimana supaya tidak ketahuan orang lain. Anda kemungkinan akan segera kirim uang. Tapi kalau anda tidak pernah melakukannya, maka anda akan merespon “Lo ngerjain gue aja. Lagi kurang kerjaan apa?
Mari kita bersinergi dan berkolaborasi untuk mencapai kinerja yang optimal.
#Psychology for a better life.