Studium Generale Fakultas Psikologi: Dorong Critical Thinking Mahasiswa, Kunci Hadapi Zaman
Studium Generale Fakultas Psikologi: Dorong Critical Thinking Mahasiswa, Kunci Hadapi Zaman

Teater Zakiyah Daradjat, Berita FPsi Online – Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Studium Generale dengan tema Critical Thinking, pada Rabu (16/4/2025). Kegiatan ini berlangsung di Teater Zakiyah Daradjat dan diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta tenaga kependidikan.

Acara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk mendorong mahasiswa dalam mengasah pemikiran berkembang yang kritis dan analitis. Studium generale dibuka secara resmi oleh Kepala Program Studi Psikologi, Mohamad Avicenna, Ph.D., Psikolog., yang sangat menyambut baik terlaksananya kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Avicenna menyampaikan bahwa tema yang diangkat pada studium generale ini sangat menarik untuk dibahas. Pasalnya, berpikir adalah proses kognitif yang sangat kompleks yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya. Selain itu, Avicenna juga mengajak para mahasiswa untuk selalu mengembangkan cara berpikir yang reflektif, logis, dan terbuka terhadap berbagai perspektif, sehingga mampu menjadi agen perubahan yang solutif dalam menghadapi dinamika kehidupan di era modern ini.

Materi utama dalam kegiatan ini dibawakan oleh Bahrul Hayat, Ph.D., yang merupakan Pakar Psikometri Indonesia juga Dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Dalam paparannya, Bahrul menyoroti bahwa critical thinking merupakan keterampilan yang sangat penting untuk menghadapi tantangan di berbagai aspek kehidupan baik dalam konteks pribadi, sosial, maupun profesional.

Selain Bahrul juga menyampaikan bahwa kemampuan berpikir kritis berkaitan erat dengan keterampilan kognitif dalam memecahkan masalah. Menurutnyam di tengah melesatnya perkembangan teknologi, pemikiran kritis dan analitis merupakan kompetensi penting yang harus dikuasai untuk hidup di abad ini.

“Kemampuan berpikir kritis bukanlah bawaan sejak lahir, melainkan keterampilan yang dapat dilatih dan dikembangkan,” tegasnya.

Disampaikan pula bahwa untuk menjadi pemikir yang kritis, seseorang perlu memiliki dua elemen utama: keterampilan kognitif (cognitive skills) dan disposisi afektif (affective disposition). "Kita harus tahu apa yang kita ketahui dan apa yang tidak kita ketahui," pungkas Bahrul.

Acara ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya berpikir kritis serta menjadi langkah awal dalam membangun budaya akademik yang lebih reflektif, rasional, dan solutif di lingkungan Fakultas Psikologi. 

Simak rekaman live streaming melalui kanal YouTube berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=sVylmtRJPM0

Vidio Dokumentasi Studium Generale

Generated by Embed Youtube Video online

-Shely Nurloka