Talk Show Fashion Discussion Community 2023 “Psychology of Clothing: How to Articulate Myself through a Fabric”
Talk Show Fashion Discussion Community 2023 “Psychology of Clothing: How to Articulate Myself through a Fabric”

Pada hari Kamis, tanggal 7 Desember 2023 pukul 13.00-15.30 WIB  di Teater Zakiah Drajat Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah diselenggarakan Talkshow Fashion Discussion Community 2023 yang diselenggarakan oleh Lembaga Semi Otonom (LSO) Discussion Community (DC) Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun acara ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta.

Acara ini merupakan project tahunan LSO Discussion Community yang sudah dilakukan sejak tahun 2018. Adapun pada talkshow tahun ini, Discussion Community mengangkat tema "Psychology of Clothing: How to Articulate Myself through a Fabric”, dengan tagline “be stylish be you”, yang dilatarbelakangi dengan banyaknya stigma dan kurangnya kesadaran akan pentingnya peran fashion dalam membantu mengembangkan value kita sebagai manusia, yang kemudian mempengaruhi persepsi diri sehingga  individu tidak percaya diri dengan penampilannya. Oleh karena itu, nantinya diharapkan setiap individu dapat menerima wawasan lebih mendalam tentang bagaimana fashion bisa menjadi alat ekspresi diri yang kuat serta memiliki keadaran akan pentingnya memperhatikan style berpakaiannya guna mengekpresikan dirinya dengan lebih percaya diri.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Psikologi yakni Ibu Yunita Faela Nisa, M.Psi., Psikolog. beserta jajaran, Wakil Dekan 1 bidang akademik yakni Ibu Yufi Adriani, M.Psi, PhD, Psikolog., Wakil Dekan 2 bidang administrasi umum yakni Ibu Mulia Sari Dewi, M.Psi, Psikolog., Wakil Dekan 3 bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama yakni Ibu Prof. Dr. Rena Latifa, M.Psi., Psikolog., Ketua Program Studi Strata 1 yakni Bapak M. Avicenna, PhD., Psikolog., dan juga dihadiri oleh Bapak/Ibu guru besar serta tenaga kependidikan fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Acara ini diawali dengan pembukaan pada pukul 13.30 WIB oleh MC, yakni Farhan Naufal Sidie dan Dera Komalasari, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, lagu Hymne UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan lagu mars Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sambutan-sambutan. Adapun sambutan-sambutan tersebut disampaikan oleh ketua pelaksana acara Talkshow Discussion Community 2023 yakni Dafa Thyrza Atalla, ketua Discussion Community 2023 yakni Athira Kamilia Fitri, dan yang terakhir disampaikan oleh Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumin, dan Kerja Sama Fakultas Psikologi yang sekaligus pembukaan acara secara resmi yakni Ibu Prof. Dr. Rena Latifa, M.Psi., Psikolog.

Setelah rangkaian pembukaan tersebut, acara dilanjutkan dengan rangkaian penampilan live music oleh LSO Psycho Musical Society (PMS). Yang kemudian dilanjutkan dengan rangkaian inti yakni Talkshow  yang dipandu langsung oleh Daffa Putra Rabbani yang merupakan mahasiswa Psikologi UIN Jakarta angkatan 2021. Adapun narasumber talk show yakni Ibu HJ. Erlina Fauziah, S.H., M.Psi., yang merupakan Owner of muslim wear production house Clothing brand Haidee Orlin dan Ibu iany Luzvinda, M.Si yang merupakan Dosen Psikologi Kepribadian di Fakultas Psikologi UIN Jakarta. adapun talkshow ini berjalan selama 50 menit yang kemudian dilanjutkan dengan sesi QnA selama 30 menit.

Poin penting yang disampaikan oleh Ibu Hj. Erlina Fauziah, S.H., M.Psi., yakni bahwa pad dasarnya, tren gaya dapat berubah seiring berjalannya waktu. Namun, pada kenyataannya setiap indivdu memiliki preferensi, gaya, dan kebutuhan yang unik dalam berfashion. Terdapat beberapa prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam memilih fashion, di antaranya yakni kualitas pakaian, kesesuaian (fit), warna dan kombinasi, fungsionalitas, sarana self-expression, serta pemilihan aksesoris dan detail.

            Pada prinsip umum tersebut terdapat “kesesuaian (fit)”, maka beliau juga memberikan tips dan saran tentang pemilihan style pakaian untuk individu dengan berbagai bentuk tubuh serta bagaimana cara mix and match style fashion yang mencerminkan kepribadian mereka sehingga mereka dapat merasa nyaman dan lebih percaya diri. Pertama, seseorang yang berukuran tubuh kurus atau  ramping, maka baiknya ia memakai pakaian yang tidak terlalu longgar atau terlalu ketat, namun memakai pakaian yang lebih ramping dan sesuai dengan bentuk tubuh. Contohnya bisa mamakai pakaian yang memiliki lipatan atau layering menggunakan blazer, cardigan, atau jaket. Kedua, seseorang dengan tubuh sedang, maka lebih baik memakai potongan pakaian yang berimbang, jadi tidak terlalu longgar atau terlalu ketat sehingga dapat membantu menjaga proporsi tubuh. Adapun potongan pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh sedang yakni potongan yang memberikan penekanan pada bagian tubuh yang ingin ditonjolkan, seperti pinggang atau bahu. Ketiga, seseorang dengan tubuh gemuk,baiknya memilih pakaian dengan potongan mengalir dan tidak terlalu ketat, serta hindari juga pakaian yang terlalu berlebihan atau oversized karena dapat membuat tubuh terlihat lebih besar. Adapun, potongan pakaian yan cocok untuk bentuk tubuh gemuk yakni pakaian dengan potongan seperti tunik, yang panjang sampai pertengahan betis atau sampai pertengahan paha.

Kemudian, adapun point penting yang disampaikan oleh Ibu Liany Luzvinda, M.Si., yakni bahwa pemilihan fashion juga dapat mencerminkan kebutuhan seseorang untuk mengekspresikan diri dan mencapai aktualisasi diri. Sehingga, pakaian yang dipilih bisa mencerminkan minat, nilai, atau identitas tertentu yang ingin mereka tunjukkan kepada dunia. Sehingga, pertanyaan terkait apakai fashion itu merepresentasikan “real-self” seseorang atau hanya persona, bergantung pada masing-masing individu. Beberapa individu mungkin memilih fashion yang benar-benar mencerminkan kepribadian dan preferensi mereka yang sebenernya (real-self). Namun, bagi sebagian orang lainnya, fashion bisa menjadi bagian dari “persona” atau citra yang ingin mereka tampilkan kepada dunia. Kemudian, beliau juga mengatakan bahwa pemilihan pakaian yang sesuai dengan kenyamanan individu juga dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis mereka. Saat seseorang merasa nyaman dengan pakaian yang mereka kenakan, hal itu dapat meningkatkan rasa percaya diri dan suasana. Kemudian, pemilihan fashion juga dapat menjadi sarana pengembangan diri menjadi lebih kreatif dalaam proses mix and match pakaian yang sesuai dan lebih kreatif, namun tetap berpegang pada norma yang berlaku.

            Setelah sesi talkshow selesai, moderator kemudian memandu sesi QnA audience bersama narasumber. Pada sesi ini, audience tampak sangat antusias untuk bertany. Namun, karena keterbatasan waktu, maka hanya 3 pertanyaan yang dapat ditampung selama sesi QnA ini. Selain itu, di pertengahan sesi QnA, ibu Hj. Erlina Fauziah, S.H., M.Psi. menginformasikan bahwa beliau sudah mempersiapkan 5 hadiah berupa pakaian dari brand miliknya, yakni Haidee Orlin untuk peserta yang berani naik ke panggung dan berhasil menjawab pertanyaan yang sudah beliau siapkan dengan tepat.

Setelah sesi talkshow dan QnA selesai, rangkaian acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat dan cenderamata untuk narasumber, yang diberikan langsung oleh Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yakni bu Yunita Faela Nisa, M.Psi., Psikolog., yang kemudian dilanjutkan dengan sesi dokumentasi.

Sebelum memasuki rangkaian penutup, rangkaian dilanjutkan terlebih dahulu dengan berdoa bersama, dengan harapan diberkahinya atas semua ilmu yang telah didapat. Setelah berdoa bersama, acara dilanjutkan dengan penutupan oleh MC pada pukul 16.00 WIB. Dengan demikian, acara talkshow Fashion Discussion Community 2023 Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjalan dengan khidmat dan lancar. Semoga dengan diadakannya kegiatan ini, dapat menjadi langkah awal untuk memupuk kembali pemahaman dan kesadaran akan pentingnya fashion dalam mengekspresikan diri dan membangun identitas diri dengan nyaman, sehingga individu menjadi lebih percaya diri dan kreatif, namun tetap menghormati norma yang berlaku.

Reported by: Dera Komalasari & Najwa Shafiyya Herman, Mahasiswi Fakultas Psikologi Angkatan 2022