Workshop Peningkatan Kompetensi Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Renstra Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah telah memasuki tahun akhir dari tahap pertama, yaitu penguatan kelembagaan. Di samping itu, juga perubahan keinginan untuk menempatkan diri menjadi Research University (Universitas Riset) yang sebelumnya sebagai Teaching University. Kondisi pandemi yangs sudah berlangsung lebih dari satu tahun membawa konsekuensi akan perlunya kompetensi-kompetensi baru yang dimiliki oleh para dosen agar pelayanan yang lebih prima dan lebih efisien dari seluruh komponen yang ada. Terutama untuk peningkatan kompetensi dari para dosen yang harus menyesuaikan diri dengan berbagai situasi yang selalu berubah terutama di masa pandemi. Selain itu, kerja sama guna membangun sinergi dan kolaborasi di antara para dosen dan juga antara dosen dengan pihak fakultas juga menjadi hal yang sangat crusial guna membangun fakultas psikologi untuk mencapai target sebagai world class faculty.
[caption id="attachment_3621" align="aligncenter" width="451"] Gambar 1. Dekan sedang memberi sambuatan[/caption]Meningkatan kompetensi dosen menjadi hal yang mendesak untuk segera diwujudkan. Kompetensi yang memadai akan berefek pada meningkatnya kualitas layanan yang diberikan terutama layanan kepada mahasiswa dan juga masyarakat di lingkungan sekitar. Kondisi ini akan berujung pada tercapainya salah satu target dari IKU (indikator kinerja utama), yaitu tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan dan juga target target yang lainnya.
Kompetensi yang baik, tidak serta merta membuat mahasiswa terlayani dengan baik, bila tidak diiringi dengan sikap dan perilaku yang sesuai. Yaitu sikap dan perilaku yang menempatkan mahasiswa sebagai pihak yang berhak mendapatkan layanan prima. Kondisi ini mengharuskan terjadinya perubahan mind set atau pola pikir bahwa mahasiswa adalah stakeholder kita dan sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab terhadap pertumbuhan karakter dan wawasan mereka.
Workshop kali ini mengundang pembicara dari Universitas Indonesia, Prof. Sri Hartati D. Reksodiputro, MA, PhD, yang berbicara mengenai pentingnya dosen untuk memiliki mindset learn, unlearn dan relearn dan mindset ini pun perlu ditanamkan kepada mahasiswa agar bisa bersaing dan mendapatkan pekerjaan idaman di era revolusi industry 4.0. ini. Beliau menambahkan untuk pentingnya membuka diri terhadap hal hal baru dan tidak berhenti belajar. Secara sederhana, konsep “Learn, unlearn, and relearn” berbicara mengenai kemampuan kita untuk beradaptasi, menyesuaikan pemikiran, pengetahuan, dan keseluruhan diri kita pada perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi dan perkembangan zaman secara keseluruhan. Lebih lanjut lagi beliau menyampaikan pentingnya memiliki beberapa keterampilan khusus saat ini yaitu kemampuan untuk dapat berpikir kritis, pengetahuan penggunaan peralatan yang sangat tergantung pada teknologi mutakhir dan juga bagaimana mengelola pengetahuan yang kita miliki (knowledge management).
[caption id="attachment_3622" align="aligncenter" width="451"] Gambar 2. Narsum dan peserta berinteraksi satu sama lain[/caption]Pembicara kedua adalah Drs. Asep Chaerul Gani, Psikolog yang menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi pada civitas academica fakultas psikologi. Belia menjelaskan untuk membangun sebuah tim yang solid diperlukan pengetahuan dari para pemimpin mengenai tim itu sendiri, situasi dan siapa saja anggota yang terlibat. Masing masing anggota tim juga harus memiliki tujuan dan visi yang sama dengan pimpinan untuk terciptanya sinergi dan kolaborasi. Ia menjelaskan juga mengenai tipe dari setiap tim dan apa saja tantangan yang mungkin dihadapi dengan berbagai tipe tersebut. Untuk itu diperlukan kerja keras dari pimpinan untuk bisa mengidentifikasi tipe kepemimpinan apa yang ingin dijalankan sehingga bisa menggerakkan semua lini untuk mencapai tujuan bersama.
Workshop ini tentu saya membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi para dosen dan juga sebagai bahan untuk introspeksi diri agar menjadi seorang dosen dan individu yang lebih baik lagi. Semoga kita bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan kita sehari hari dan terutama dalam menjalankan tugas kita sebagai dosen.
[caption id="attachment_3623" align="aligncenter" width="451"] Gambar 3. Para peserta tampak serius tapi penuh senyum[/caption]