World Mental Health Day 2022
World Mental Health Day 2022

Dalam rangka merayakan hari kesehatan mental sedunia, Departemen Keilmuan dan kajian Strategis  DEMA-F Psikologi UIN Jakarta mengadakan serangkaian acara  dengana nama “World Mental Health Day 2022” yang dilaksanakan mulai dari tanggal 3 – 10 Oktober 2022. Rangkaian kegiatan ini merupakan acara peringatan hari kesehatan mental pertama yang diadakan secara offline oleh Fakultas Psikologi UIN Jakarta setelah adanya  pandemic covid-19.

Sebagai bentuk peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia, terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan. acara pertama yaitu diadakannya lomba menulis surat  yang berlangsung pada tanggal 3-6 Oktober dengan tema  “Let’s Reconnect With the World by Having a feeling of purpose and meaning in life” hal ini bertujuan agar peserta lomba menyadari pentingnya akan tujuan dan makna hidup dengan menuangkannya pada sebuah surat.

[caption id="attachment_4019" align="aligncenter" width="640"] Gambar 1. Foto pengumpulan surat untuk dilombakan[/caption]

Rangkaian kegiatan yang selanjutnya yaitu Long March dilaksnakan pada 9 Oktober 2022. dengan tujuan  menyuarakan suara terkait kesehatan mental untuk meningkatkann kepedulian masyarakat terhadap isu-isu mental health setelah pandemic berlangsung.

[caption id="attachment_4020" align="aligncenter" width="640"] Gambar 2. Foto dokumentasi kegiatan Long March[/caption]

Rangkaian kegiatan yang menjadi puncak acara yaitu seminar yang diadakan di Ruang Teater Prof. Dr. Zakiah Darajat Fakultas Psikologi UIN Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2022 bertemakan “Let’s Reconnect with the  World by Understanding Grief and Loss” dengan Kak Muharini Aulia sebagai pemateri dalam acara seminar tersebut.

[caption id="attachment_4021" align="aligncenter" width="640"] Gambar 3. Penyampaian materi oleh Kak Muharini Aulia[/caption]

Berdasarkan pemaparan materi oleh Kak Muharini Aulia diharapkan peserta seminar dapat mendapatkan pengetahuan baru tentang bagaimana cara menanggapi dan menyikapi isu-isu terkait dengan kesehatan mental setelah masa pandemi serta dapat terhubung kembali dari fase kesedihan menuju kesejahteraan.